Selasa, 25 November 2014

memupuk kecerdasan spiritual anak


 

Artikel untuk Orang Tua

MEMUPUK KECERDASAN SPIRITUAL ANAK

elain kecerdasan majemuk (multiple intelligence) dan kecerdasan emosional (emotional intelligence) saat ini telah populer juga sebuah istilah kecerdasan, yaitu kecerdasan spiritual (spiritual intelligence). Sederet penelitian telah menyimpulkan bahwa potensi dan bakat kecerdasan spiritual justru dimiliki anak sejak usia dini. Bila dalam Islam terdapat hadits Nabi yang intinya mengajarkan bahwa 'setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah...', maka sebenarnya hadits itu merujuk pada potensi dan bakat spiritual anak yang sejak dini sudah melekat secara intrinsik.
Secara ilmiah, potensi dan bakat spiritual pada anak juga telah dibuktikan oleh Dr Marsha melalui karya mutakhirnya, 'Spiritual Intelligence: What We Can Learn from the Early Awakening Child' (Juni, 2000). Buku bagus ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Soesanto Boedidarmo, dengan judul 'Kecerdasan Spiritual: Belajar dari Anak yang Mempunyai Kesadaran Dini' (Elex Media Komputindo, 2001).
Sinetar menemukan potensi-potensi pembawaan spiritual ('spiritual traits') pada anak-anak, seperti sifat keberanian, optimisme, keimanan, perilaku konstruktif, empati, sikap memaafkan, dan bahkan ketangkasan dalam menghadapi amarah dan bahaya. Semua itu, menurut penelitian Sinetar, menjadi sifat-sifat spiritual anak-anak sejak usia dini.

Karakteristik Kecerdasan Spiritual

Ada lima karakteristik orang yang cerdas secara spiritual menurut Roberts A. Emmons (The Psychology of Ultimate Concerns), sebagaimana yang disampaikan oleh Jalaluddin Rahmat, yaitu:
1. kemampuan untuk mentransendensikan yang fisik dan material;
2. kemampuan untuk mengalami tingkat kesadaran yang memuncak;
3. kemampuan untuk mensakralkan pengalaman sehari-hari;
4. kemampuan untuk menggunakan sumber-sumber spiritual buat menyelesaikan masalah;
5. dan kemampuan untuk berbuat baik.
Dua karakteristik yang pertama sering disebut sebagai komponen inti kecerdasan spiritual. Anak yang merasakan kehadiran Tuhan atau makhluk ruhaniyah di sekitarnya mengalami transendensi fisikal dan material. Ia memasuki dunia spiritual. Ia mencapai kesadaran kosmis yang menggabungkan dia dengan seluruh alam semesta. Ia merasa bahwa alamnya tidak terbatas pada apa yang disaksikan dengan alat-alat indrianya.
Sanktifikasi pengalaman sehari-hari, sebagai karakteristik yang ketiga, terjadi ketika kita meletakkan pekerjaan biasa dalam tujuan yang agung. Konon, pada abad pertengahan seorang musafir bertemu dengan dua orang pekerja yang sedang mengangkut batu-bata. Salah seorang di antara mereka bekerja dengan muka cemberut, masam, dan tampak kelelahan. Kawannya justru bekerja dengan ceria, gembira, penuh semangat. Ia tampak tidak kecapaian. Kepada keduanya ditanyakan pertanyaan yang sama, "Apa yang sedang Anda kerjakan?" Yang cemberut menjawab, "Saya sedang menumpuk batu." Yang ceria berkata, "Saya sedang membangun masjid!" Yang kedua telah mengangkat pekerjaan "menumpuk bata" pada dataran makna yang lebih luhur. Ia telah melakukan sanktifikasi.
Orang yang cerdas secara spiritual tidak memecahkan persoalan hidup hanya secara rasional atau emosional saja. Ia menghubungkannya dengan makna kehidupan secara spiritual. Ia merujuk pada warisan spiritual -seperti teks-teks Kitab Suci atau wejangan orang-orang suci- untuk memberikan penafsiran pada situasi yang dihadapinya, untuk melakukan definisi situasi. Ketika Rahmat diberitahu bahwa orang tuanya tidak akan sanggup menyekolahkannya ke Jerman, ia tidak putus asa. Ia yakin bahwa kalau orang itu bersungguh-sungguh dan minta pertolongan kepada Tuhan, ia akan diberi jalan. Bukankah Tuhan berfirman, "Orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan Kami, Kami akan berikan kepadanya jalan-jalan Kami." Rahmat memiliki karakteristik yang keempat.
Karakteristik yang kelima: memiliki rasa kasih yang tinggi pada sesama makhluk Tuhan. Memberi maaf, bersyukur atau mengungkapkan terimakasih, bersikap rendah hati, menunjukkan kasih sayang dan kearifan, hanyalah sebagian dari kebajikan. Karakteristik terakhir ini mungkin disimpulkan dalam sabda nabi Muhammad saw, "Amal paling utama ialah engkau masukkan rasa bahagia pada sesama manusia."

Kiat Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak

Dengan pengertian di atas, Jalaluddin Rahmat memberikan kiat-kiat untuk mengembangkan kecerdasan spiritual anak-anak. Simak kiat-kiat berikut.
Menjadi "gembala spiritual" yang baik untuk anak
Orang tua atau guru yang bermaksud mengembangkan SQ anak haruslah seseorang yang sudah mengalami kesadaran spiritual juga. Ia sudah "mengakses" sumber-sumber spiritual untuk mengembangkan dirinya. Seperti disebutkan di atas -yakni karakteristik orang yang cerdas secara spiritual, ia harus dapat merasakan kehadiran dan peranan Tuhan dalam hidupnya.
Ia harus sudah menemukan makna hidupnya dan mengalami hidup yang bermakna. Ia tampak pada orang-orang di sekitarnya sebagai "orang yang berjalan dengan membawa cahaya." (Al-Quran 6:122) Ia tahu ke mana ia harus mengarahkan bahteranya. Ia pun menunjukkan tetap bahagia di tengah taufan dan badai yang melandanya. Bayangkalah masa kecil kita dahulu. Betapa banyaknya perilaku kita terilhami oleh orang-orang yang sekarang kita kenal sebagai orang yang dengan kecerdasan spiritual tinggi. Dan orang-orang itu boleh jadi orang-tua kita, atau guru kita, atau orang-orang kecil di sekitar kita.
Bantulah anak untuk merumuskan "misi" hidupnya
Nyatakan kepada anak bahwa ada berbagai tingkat tujuan, mulai dari tujuan paling dekat sampai tujuan paling jauh, tujuan akhir kita. Dengan menggunakan teknik "what then" dalam anekdot Danah Zohar, kita dapat membantu anak untuk menemukan misinya. Jika kamu sudah sekolah, kamu mau apa? Aku mau jadi orang pintar. Jika sudah pintar, mau apa, what then? Dengan kepintaranku, aku akan memperoleh pekerjaan yang bagus. Jika sudah dapat pekerjaan, mau apa? Aku akan punya duit banyak. Jika sudah punya duit banyak, mau apa? Aku ingin bantu orang miskin, yang di negeri kita sudah tidak terhitung jumlahnya. Sampai di sini, kita sudah membantu anak untuk menemukan tujuan hidupnya.
Baca Al Quran bersama-sama dan jelaskan maknanya dalam kehidupan
Tidak setiap orang menyediakan waktu khusus untuk memperbincangkan kitab suci dengan anak-anaknya. Di antara pemikir besar Islam, yang memasukkan kembali dimensi ruhaniah ke dalam khazanah pemikiran Islam, adalah Dari Muhammad Iqbal. Walaupun ia dibesarkan dalam tradisi intelektual barat, ia melakukan pengembaraan ruhaniah bersama Jalaluddin Rumi dan tokoh-tokoh sufi lainnya. Boleh jadi, yang membawa Iqbal ke situ adalah pengalaman masa kecilnya. Setiap selesai salat Subuh, ia membaca Al-Quran. Pada suatu hari, bapaknya berkata, "Bacalah Al-Quran seakan-akan ia diturunkan untukmu!" Setelah itu, kata Iqbal, "aku merasakan Al-Quran seakan-akan berbicara kepadaku."
Ceritakan kisah-kisah agung dari tokoh-tokoh spiritual
Anak-anak, bahkan orang dewasa, sangat terpengaruh dengan cerita. "Manusia," kata Gerbner, "adalah satu-satunya makhluk yang suka bercerita dan hidup berdasarkan cerita yang dipercayainya." Para Nabi mengajar umatnya dengan parabel atau kisah perumpamaan. Para sufi seperti Al-'Attar, Rumi, Sa'di mengajarkan kearifan perenial dengan cerita. Sekarang Jack Canfield memberikan inspirasi pada jutaan orang melalui Chicken Soup-nya. Kita tidak akan kekurangan cerita luhur, bila kita bersedia menerima cerita itu dari semua sumber.
Jalaluddin membagi pengalaman, ia senang berdiskusi dengan anaknya bukan hanya kisah-kisah Islam saja, juga cerita-cerita dalam Alkitab, kisah-kisah dari Cina dan India, mitologi Yunani, dongeng-dongeng dari berbagai tempat di tanah air, sejak kisah-kisah pewayangan di Jawa sampai dongeng-dongeng dari Maluku. Begitu pula, ia membaca cerita-cerita Andersen, fabel-fabelnya Jean de la Fontaine, sampai Crayon Sin Chan. Ia selalu menemukan pelajaran berharga di dalamnya.
Diskusikan berbagai persoalan dengan perspektif ruhaniah
Melihat dari perspektif ruhaniah artinya memberikan makna dengan merujuk pada Rencana Agung Ilahi (Divine Grand Design). Mengapa hidup kita menderita? Kita sedang diuji Tuhan. Dengan mengutip Rumi secara bebas, katakan kepada anak kita bahwa bunga mawar di taman bunga hanya merkah setelah langit menangis. Anak kecil tahu bahwa ia hanya akan memperoleh air susu dari dada ibunya setelah menangis. Penderitaan adalah cara Tuhan untuk membuat kita menangis. Menangislah supaya Sang Perawat Agung memberikan susu keabadian kepadamu. Mengapa kita bahagia? Perhatikan bagaimana Tuhan selalu mengasihi kita, berkhidmat melayani keperluan kita, bahkan jauh sebelum kita dapat menyebut asma-Nya.
Libatkan anak dalam kegiatan-kegiatan ritual keagamaan
Kegiatan agama adalah cara praktis untuk tune in dengan Allah SWT sebagai Sumber dari Segala Kekuatan. Ambillah bola lampu listrik di rumah Anda. Bahaslah bentuknya, strukturnya, komponen-komponennya, kekutan cahayanya, voltasenya, dan sebagainya. Anda pasti menggunakan sains. Kegiatan agama adalah kabel yang menghubungkan bola lampu itu dengan sumber cahaya. Sholat dan doa mengangkat manusia dari pengalaman fisikal dan material ke pengalaman spiritual.
Untuk itu, kegiatan keagamaan tidak boleh dilakukan dengan terlalu banyak menekankan hal-hal yang formal. Berikan kepada anak-anak kita makna batiniah dari setiap ritus yang kita lakukan. Sholat bukan sekedar kewajiban. Sholat adalah kehormatan untuk menghadap Dia Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang!
Bacakan puisi-puisi, atau lagu-lagu yang spiritual dan inspirasional
Seperti telah disebutkan di atas, manusia mempunyai dua kemampuan fitrah untuk mencerap hal-hal material dan hal-hal spiritual. Kita punya mata lahir dan mata batin. Ketika kita berkata "masakan ini pahit", kita sedang menggunakan indra lahiriah kita. Tetapi ketika kita berkata "keputusan ini pahit", kita sedang menggunakan indra batiniah kita.
Empati, cinta, kedamaian, keindahan hanya dapat dicerap dengan kemampuan spiritual kita (Ini yang kita sebut sebagai kecerdasan spiritual). Kecerdasan spiritual harus dilatih. Salah satu caranya ialah menyanyikan lagu-lagu ruhaniah atau membacakan puisi-puisi. Jika Plato berkata "pada sentuhan cinta semua orang menjadi pujangga", kita dapat berkata "pada sentuhan puisi semua orang menjadi pecinta."
Bawa anak untuk menikmati keindahan alam
Teknologi moderen dan kehidupan kota membuat kita terasing dari alam. Kita tidak akrab lagi dengan alam. Setiap hari kita berhubungan dengan alam yang sudah dicemari, dimanipulasi, dirusak. Alam tampak di depan kita sebagai musuh setelah kita memusuhinya.
Bawalah anak-anak kita kepada alam yang relatif belum banyak tercemari. Ajak mereka naik ke puncak gunung. Rasakan udara yang segar dan sejuk. Dengarkan burung-burung yang berkicau dengan bebas. Hirup wewangian alami. Ajak mereka ke pantai. Rasakan angin yang menerpa tubuh. Celupkan kaki kita dan biarkan ombak kecil mengelus-elus jemarinya. Dan seterusnya. Kita harus menyediakan waktu khusus bersama mereka untuk menikmati ciptaan Tuhan, setelah setiap hari kita dipengapkan oleh ciptaan kita sendiri.
Bawa anak ke tempat-tempat orang yang menderita
Nabi Musa pernah berjumpa dengan Tuhan di Bukit Sinai. Setelah ia kembali ke kaumnya, ia merindukan pertemuan dengan Dia. Ia bermunajat, "Tuhanku, di mana bisa kutemui Engkau." Tuhan berfirman, "Temuilah aku di tengah-tengah orang-orang yang hancur hatinya."
Jalaluddin Rahmat mencontohkan kegiatan sekolah yang disebut sebagai "spiritual camping". Anak-anak dibawa ke daerah pedesaan, di mana alam relatif belum terjamah oleh teknologi. Malam hari, mereka mengisi waktunya dengan beribadat dan tafakkur. Siang hari mereka melakukan action research, untuk mencari dan meneliti kehidupan orang yang paling miskin di sekitar itu.
Seringkali, ketika mereka melaporkan hasil penelitian itu, mereka menangis. Secara serentak, mereka menyisihkan uang mereka untuk memberkan bantuan. Dengan begitu, mereka dilatih untuk melakukan kegiatan sosial juga.
Ikut-sertakan anak dalam kegiatan-kegiatan sosial
Sebuah kisah nyata dari Canfield dalam Chicken Soup for the Teens. Ia bercerita tentang seorang anak yang "catatan kejahatannya lebih panjang dari tangannya." Anak itu pemberang, pemberontak, dan ditakuti baik oleh guru maupun kawan-kawannya. Dalam sebuah acara perkemahan, pelatih memberikan tugas kepadanya untuk mengumpulkan makanan untuk disumbangkan bagi penduduk yang termiskin. Ia berhasil memimpin kawan-kawannya untuk mengumpulkan dan membagikan makanan dalam jumlah yang memecahkan rekor kegiatan sosial selama ini. Setelah makanan, mereka mengumpulkan selimut dan alat-alat rumah tangga. Dalam beberapa minggu saja, anak yang pemberang itu berubah menjadi anak yang lembut dan penuh kasih. Seperti dilahirkan kembali, ia menjadi anak yang baik, rajin, penyayang, dan penuh tanggung jawab.
Sumber:
• Sukidi, Kecerdasan Spiritual Anak, www.endonesia.com
• Jalaluddin Rahmat, Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak, Artikel lepas Muthahari

Akal Interaktif - The Multimedia Company
Jl. Cilaki 63, Bandung 40114
Tel. 022-7212216 Fax. 022-7214647
www.akalinteraktif.com
akal@akalinteraktif.com

Minggu, 23 November 2014














Belum lengkap rasanya bila berwisata ke Semarang tidak mencicipi kuliner-kuliner yang khas dan terkenal. Semarang memang sebagai pusat kota di Ibukota Jawa Tengah, kawasan ini memang terkenal sebagai salah satu tempat kuliner favorit bagi para pemburu makanan di Indonesia. Beberapa makanan yang khas dan terkenal diantaranya adalah:

Lumpia Semarang

Kuliner khas peranakan China ini sudah melekat sebagai penganan khas Semarang. Ada 4 sentra utama penjaja lumpia. Yaitu di Gang Lombok, Jl. Pemuda, Jl. Mataram, Jagalan serta Jl. Pandanaran Semarang. Tiap-tiap tempat mempunyai ciri khas walaupun pengelolanya masih punya ikatan keluarga. Lumpia Gang Lombok no 11 bisa jadi warung lumpia tertua. Kini sudah dikelola generasi ketiga. Warungnya terletak di dekat Klenteng Tay Kak Sie, sekitaran Pasar Johar Semarang dan tidak buka cabang.

Mereka menyediakan dua jenis lumpia, basah dan goreng. Kulit lumpia terasa lembut dengan isian yang padat. Paduan rebung muda, udang dan telor terasa pas dan tidak berbau, enak dinikmati bersama saus dan daun bawang segar. Satu lumpia dibandrol Rp 10 ribu. Tergolong mahal tapi juara soal rasa. Warung lumpia ini buka mulai jam 8 pagi sampai jam 4 sore. Tapi pada musim liburan atau akhir pekan, tidak jarang warung tutup  sekitar pukul 13.00 -14.00 WIB saking banyakanya peminat.

Untuk oleh-oleh, lumpia dikemas dalam besek bergaya 'jadul', berisi 10 lumpia. Untuk perjalanan luar kota, sebaiknya  membawa lumpia basah yang nantinya bisa digoreng sendiri. Sebab lumpia basah tanpa pengawet ini bisa tahan 3 hari.

Pilihan jajan lain di sekitaran gang Lombok yang patut dicoba ialah Es Gang Lombok . Tampilannya cerah berkat sirup merah. Bahan utama es ini menggunakan manisan mangga, kelapa muda, dan cincau. Segar!

Tahu gimbal

Pedagang tahu gimbal di Semarang banyak terdapat di sekitaran Taman KB, depan SMA 1 Semarang, Jalan Menteri Supeno. Makan tahu gimbal di sini bisa sekalian 'ngadem' di taman. Pilihan lain ialah di sekitaran Masjid Baiturrahman, Simpang Lima Semarang. Namun sajian Tahu Gimbal yang terkenal ada di Plampitan. Buka siang hari dan tutup pukul 21.00 WIB.  Hanya saja, warung ini bisa tutup cepat jika sudah habis. Harga rata-rata tahu gimbal yang ditawarkan Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu.

Racikan tahu gimbal terdiri dari potongan tahu goreng, lontong, tauge, telur ceplok, rajangan kubis mentah dan gimbal.  Gimbal sendiri berwujud bakwan udang. Biasanya si penjual tidak mengiris lontong, tahu, dan gimbal dengan pisau, melainkan mengguntingnya dengan gunting besi bergagang hitam. Kemudian, campuran bahan itu diguyur saus kacang petis udang. Nyam!
 
Tahu Pong

Tahu Pong enak dicamil, berwujud tahu goreng garing  dan gurih, yang dalamnya kosong (kopong). Karena itu dinamai tahu pong. Di Semarang, penjual tahu pong terkenal ada di Jalan Gajah Mada, berseberangan dengan Gereja Bethel. Tempat ini mudah dicapai dari Simpang Lima, berjarak dua kali perempatan lampu merah.

Tahu Pong enak dimakan saat panas, dicocol petis udang yang encer, berteman acar dan ulegan kasar cabai hijau. Biasanya tahu pong disajikan dengan gimbal udang dan telur bulat yang digoreng. Kemudian dimakan  dengan cocolan petis tersebut. Harga satu porsi berisi 6 tahu pong ialah Rp 6 ribu saja. Tapi jika ingin versi lengkap tahu pong, gimbal udang dan telor, siapkan Rp 12 ribu untuk seporsinya.

Pisang Plenet

Mumpung masih di seputaran Gajah Mada, sempatkan mencoba pisang plenet. Dalam bahasa Jawa, plenet berarti penyet. Diplenet berarti dipenyet atau ditekan. Pisang dibakar diatas bara api hingga layu dan berwarna kecoklatan, lalu diplenet menggunakan papan kecil seperti talenan. Kemudian pisang dioles margarin. Ada tiga pilihan rasa, yaitu meises, selai nanas dan gula putih. Selanjutnya,  satu pisang plenet lainnya ditangkupkan, seperti sandwich.

Untuk pisang plenet, digunakan pisang kepok raja yang  benar-benar manis dan berwarna kuning. Pisang jenis ini banyak didapatkan di pasar-pasar di Semarang, berbeda dengan kepok putih yang terasa sepat dan biasa dijadikan makanan burung. Jika penasaran, berburulah di sore hari ketika gerobak-gerobak penjual pisang plenet mulai berdatangan. Satu porsi pisang plenet dijual dengan harga Rp 6 ribu.

Bandeng presto

Salah satu oleh-oleh terkenal dari Semarang ini banyak dijajakan di deretan toko sepanjang Jalan Pandanaran. Salah satu yang terkenal ialan Bandeng Juwana.

Bandeng presto ialah bandeng yang dimasak dalam panci bertekanan tinggi (presto). Dikemas dalam kemasan kedap udara, bandeng presto bisa awet bermingu-minggu jika disimpan dalam kulkas. Biasanya, bandeng presto digoreng begitu saja atau dibalut telur. Tersedia sambal khusus sebagai pelengkap. Enak dibuat cocolan bandeng untuk disantap dengan nasi putih yang pulen panas.

Saat ini bandeng presto yang dijual makin bervariasi. Ada bandeng presto kremes, otak-otak bandeng hingga bandeng yang ‘diselimuti’ telur. Untuk pilihan oleh-oleh, bandeng presto original adalah pilihan terbaik.

Wingko Babad

Toko-toko di sepanjang Jalan Pandanaran yang menjual Bandeng Presto juga menawarkan wingko babad. Penganan khas Semarang ini dikemas dalam besek atau kardus kotak, biasanya muat 20 bungkus. Wingko sendiri merupakan jajanan yang terbuat dari ulenan beras ketan dan kelapa yang dibakar. Rasanya gurih dan awet 2-5 hari walau dibuat tanpa bahan pengawet. Kini tersedia beragam varian rasa, mulai dari kelapa muda, nangka, coklat hingga durian. Anda akan menemukan banyak wingko babat bermerek Dryana ataupun NN. Meniko. Selain di jalan Pandanaran, sentra penjualan wingko babat ada di Jalan Cenderawasih dengan merek 'Cap Kereta Api', D Muljono.

D Muljono merupakan pionir usaha wingko di Semarang. Dia berasal dari desa Babad, Jawa Timur. Dari situlah nama Wingko Babad berasal. Bersama istrinya, D Muljono merintis bisnis ini sejak tahun 1946. Tak heran jika wingko cap kereta api sangat terkenal. Jika tak hati-hati, Anda bisa salah beli versi palsu-nya. Satu bungkus wingko yang habis sekali makan, dijual dengan harga Rp ribu.

Kue Lekker Paimo

Jauh sebelum ragam crepes melanda mal ibu kota, Semarang sudah punya kue lekker. Yang terkenal ialah kue lekker Paimo. Sudah beroperasi sejak 1978 di lapak kaki lima depan SMA Kolose Loyola, Jalan Karanganyar Semarang. Tidak terlalu jauh dari Rumah Sakit Telogorejo, Semarang.

Keistimewaan dari kue lekker Paimo ialah sambal pedas dan isian yang yahud! Kalau biasanya kue lekker tersaji tipis dengan isian gula pasir, meises ataupun potongan pisang, maka kue lekker Paimo tersaji dalam dua ketebalan. Yang tipis kering disebut tipker. Ada pilihan karamel dan coklat. Sedangkan yang tebal memiliki varian isi antara lain telur sosis keju, keju abon, jagung manis, hingga telur sosis tuna keju.  Jika tak suka pedas, lebih baik wanti-wanti sejak awal. Nikmati selagi panas dan rasakan juga sedapnya irisan daun bawang yang ditabur dalam isian kue lekker tebal ini. Kue Lekker Paimo buka dari pagi hingga sore hari. Tidak jauh dari Lekker Paimo terdapat Asem Asem Koh Liem yang juga banjir peminat.

Es Cong Lik

Es puter khas Semarang ini terkenal karena cita rasa buah yang segar. Tersedia 10 varian rasa hasil olahan buah tanpa bahan pengawet. Antara lain coklat, sirsak, kopyor, leci, kelengkeng hingga belewah dan kacang ijo. Yang populer ialah durian dan alpukat.

Es Cong Lik tersedia di Warung Semawis, Pecinan, Semarang. Ada juga penjual Es Cong Lik di depan RS Telogo Rejo ataupun di Simpang Lima, di samping hotel Citraland. Porsinya kecil, sekitar 1-2 scoop es. Harga rata-rata Rp ribu, kecuali durian Rp 12 ribu.

Cong Lik sendiri berasal dari kata "Kacung Cilik" atau pembantu kecil. Sebab pemilik es puter ini, Sukimin, saat kanak-kanak dulu pernah menjadi pelayan orang Jepang yang tinggal di Hotel Jansen, Semarang. Dulu Sukimin memulai bisnis es puter di malam hari sebab tidak mampu menyewa warung untuk jualan. Kini Es Cong Lik bisa dinikmati di siang hari.

Nasi Gandul

Sebetulnya makanan ini termasuk kuliner khas Pati, sebuah kota tidak jauh dari Semarang. Tapi jika tak sempat mampir Pati, bolehlah mencoba di Semarang. Dua warung nasi gandul yang terkenal di Semarang ialah Nasi Gandul Pak Memet di Jalan Dr Cipto dan Nasi Gandul Pak Subur di depan Rumah Sakit Umum Telogorejo.

Nasi Gandul berwujud nasi putih hangat yang disajikan bersama lauk dari sapi, bisa daging, lidah, jeroan, paru, apapun bagian lainnya dari badan sapi. Lalu diguyur kuah campuran kaldu dan santan berwarna kecoklatan, keruh dan encer. Sebagai pelengkap ialah jeruk nipis, tempe yang digoreng garing serta sambal. Paling enak dinikmati sembari diselingi teh manis panas. Porsi nasi biasanya sedikit saja, dengan kuah yang ‘banjir’ diatas alas daun pisang. Karena itu wajar jika banyak pengunjung yang minta tambah hingga 3-5 piring!  Nasi Gandul paling nikmat disantap pada malam hari. Apalagi saat hujan. Tapi hati-hati yang punya kolesterol tingi ya!

Mi Kopyok (Mi Lontong)

Makanan yang dijual di pagi hari ini berupa mie kuning dicampur tauge dan remah karak atau gendar, semacam kerupuk dari nasi. Kemudian, disiram kuah berupa air bawang putih, ditaburi daun seledri dan bawang goreng lalu diberi kecap manis. Meski membuat mie kopyok sangat mudah, biasanya orang Semarang suka beli di salah satu penjual yang terkenal, Mie Kopyok Pak Dhuwur. Warung tenda sederhana ini terletak di Jalan Tanjung, di belakang kantor PLN. Harganya ringan di kantong, cuma Rp 7 ribu saja. Tapi rasanya, cukup lah untuk memulai petualangan kuliner yang mengesankan di Semarang.

Nasi Ayam Semarang

Jika Anda pernah menyantap nasi liwet khas Solo, maka Anda akan menemukan kemiripan pada nasi ayam semarang. Nasi yang digunakan ialah nasi gurih, berlauk suwiran daging ayam, sambal goreng labu dan krecek, dilengkapi tahu bacem ataupun tahu putih dan kuning, serta telur pindang yang kecoklatan. Racikan itu kemudian diguyur kuah santan kuning yang gurih. Agar tambah sedap, lengkapi dengan sambal dan kerupuk. Jika suka, santap bersama sate jerohan yang tersedia.

Nasi ayam ada yang disajikan langsung di pincuk daun pisang, atapun piring dengan alas daun pisang. Beberapa warung nasi ayam yang bisa dicoba ialah Nasi Ayam Bu Wido di Jalan Melati Selatan, Nasi Ayam Bu Nyoto di Jl MT Haryono (buka malam hari), serta Nasi Ayam Karangkojo di depan RS Telogorejo, Simpang Lima.  Di warung nasi ayam Bu Nyoto, sepincuk dihargai Rp10 ribu, dengan krupuk gratis semau Anda.

Nah itulah tadi beberapa kuliner-kuliner Kota semarang yang khas dan terkenal, bila Anda mencobanya, pasti bergoyang di lidah Anda. Ayo buruan coba!http://citizen6.liputan6.com/read/759319/kuliner-semarang-paling-mak-nyus-di-lidah